Jumat, 02 November 2012

ANALISIS INDEX PRICE AND INFLATION OF RICE AND COFFEE


ANALISIS INDEX PRICE AND INFLATION OF RICE

table 1

table 2
ANALISIS :
Berdasarkan table diatas terlihat bahwa indeks harga konsumen rata-rata hampir mengalami peningkatan. Indeks Harga konsumen adalah rata-rata dari barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga (household). Beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu permintaan untuk mengkonsumsi beras selalu mengalami peningkatan. Meskipun harga beras terus mengalami kenaikan.  Dilihat dari GDP Deflator juga menunjukkan bahwa jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun terus meningkat. Hal ini dibuktikan dari data selama periode 2000-2010. Meningkatnya CPI dan GDP Deflator mempengaruhi tingkat inflasi. Inflasi terjadi karena adanya jumlah uang yang beredar atau suatu barang dan jasa mengalami kenaikan permintaan secara terus-menerus. Hal ini bisa dilihat pada perbandingan harga di tahun 2000 harga beras hanya Rp 2624,- per kg. sedangkan pada tahun 2010 harga beras sudah melonjak mencapai Rp. 7601,- per kg. jika tidak diantisipasi oleh pemerintah dikhawatirkan harga beras akan terus melunjak, sehingga masyarakat kurang mampu menjadi tidak bisa membelinya. 

 COFFEE (KOPI)

 Tabel 1

 Tabel 2

Kurva
ANALISIS:
Berdasarkan table data diatas menunjukan bahwa indeks harga konsumen rata-rata menunjukkan peningkatan walalupun tidak stabil pada tahun-tahun tertentu. Indeks Harga Konsumen adalah jumlah rata-rata barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga (household). Kopi bukan merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia. Oleh karena itu permintaan akan kopi rata-rata menjadi tidak stabil. Terkadang mengalami peningkatan dan penurunan. Hal ini dapat dilihat dari table data tahun 1995-2005 dimana CPI kopi pada tahun 1995-1997 mengalami peningkatan, lalu terjadi penurunan pada tahun 1998-2001. Kemudian meningkat kembali pada tahun 2002-2005. Dilihat dari GDP deflator juga bahwajumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun tidak stabil. Tidak stabilnya CPI Dan GDP mempengaruhi tingkat inlasi Inflasi terjadi karena adanya jumlah uang yang beredar atau suatu barang dan jasa mengalami kenaikan permintaan secara terus-menerus Namun karena permintaan yang tidak stabil, harga kopi pun menjadi tidak stabil pula.


Kamis, 01 November 2012

TUGAS 1 STATISTIKA


1.     Mengapa seorang akuntan perlu mempelajari Statistika,Peran Statistika dalam mempelajari Bidang Akuntansi?
Seorang Akuntan perlu mempelajari Ilmu Statistika karena Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data atau ilmu yang berusaha untuk mencoba mengolah data untuk mendapatkan manfaat berupa keputusan dalam kehidupan. Penggunaan Statistika tidak diragukan lagi perananya terutama dalam lembaga bisnis perusahaan.Dalam berapa jumlah pengeluaran perusahaan yang diesuaikan dengen pendapatan perusahaan,statistika juga dapat mengetimasi dan meramalkan segala bentuk aktifitas-aktifitas perusahaan sehingga mempermudah dalam pengambilan  keputusan.Dengan menggunakan  Statistika dapat mempelajari cara menangani dan meringkas atau mengumpulkan hasil perkembangan suatu perusahaan atau keuangan.contoh nya dengan statistik produksi, statistik penghasilan, statistik perdagangan, statistik keuangan, statistik harga, statistik perusahaan, statistik perbankan, dll yang penyajiannya bisa berupa tabel atau daftar, sering disertai diagram atau grafik dan keterangan-keterangan lain seperlunya. Berbagai keputusan yang diambil oleh seorang akuntan seperti kondisi keuangan, likuiditas dan persediaan didasarkan pada analisis ratio keuangan. Metode statistik dapat diterapkan dalam analisis berupa data rasio keuangan sehingga secara statistik dapat menunjukkan bahwa rasio keuangan untuk beberapa perusahaan dapat dinilai secara berbeda dengan perusahaan lain.
Peran Statistika dalam Bidang Akuntansi:
o   Penentuan standar audit arang dan jasa
o   Penentuan depresiasi dan apresiasi bararang dan jasa
o   Analisis rasio keuangan perusahaan
o   Potensi peluang kenaikan,penurunan harga saham,suku bunga dan reksadan
o   Tingkat pengembalian investasi berapa sektor ekonomi
o   Analisis pertumbuhan laba,cadangan  usaha
o   Analisis resiko di setiap usaha
o   Statistik juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam ilmu ekonomi, terutama berkaitan dengan pengumpulan data-data dari berbagai aspek dan sektor dalam suatu perekonomian.
o   Untuk proses pengumpulan data, dapat digunakan berbagai macam metode statistik. Data-data tersebut misalnya mengenai perkembangan harga, perkembangan permintaan, laju inflasi, suku bunga, tingkat produksi nasional dan lain-lain. Di samping itu, statistik juga memberikan sumbangan yang penting dalam analisis teori ekonomi.
o   Dengan statistik kita dapat menguji dan meneliti berbagai pandangan yang dikemukakan dalam teori-teori ekonomi. Misalnya, sesuai dengan hukum permintaan, apabila harga naik menyebabkan permintaan terhadap barang tersebut turun dan sebaliknya dengan asumsi ceteris paribus.
o   Statistik akan membantu proses pengumpulan data mengenai perkembangan harga dan perkembangan permintaan. Bila ternyata setelah di lakukan pengolahan data dan diuji hasilnya berbeda dengan hukum yang berlaku maka kita harus meneliti faktor-faktor lain yang berpengaruh,di mana pada saat uji pertama dianggap konstan.
2.    Kumpulan contoh Kasus,Anekdot,Karikatur mengenai sisi Humoristik Statistika ?
Contoh :    
Tiga orang profesor, satu profesor fisika, satu profesor kimia dan satu orang profesor statistik terjebak dalam sebuah kebakaran di sebuah gedung. Dalam kondisi yang panik, profesor fisika berkata:
"Aku tahu apa yang harus kita lakukan. Kita harus mendinginkan material yang sedang terbakar sampai di bawah titik bakarnya. Dengan demikian, materi tersebut menjadi tidak terbakar dan kita selamat"
"Tidak," kata profesor kimia,"yang paling tepat kita lakukan adalah menghalangi suplay oksigen ke dalam api, sehingga api tersebut akan kehabisan energi untuk terbakar dan kita akan selamat."
Ketika dua orang profesor tersebut sibuk berdebat tentang hal itu, profesor statistik sibuk berpindah tempat dari satu titik api ke titik api yang lain. Kedua profesor yang lain bertanya:
"Apa yang sedang kamu lakukan? Itu sangat berbahaya!"
Profesor statistik menjawab:
"Saya sedang mencari sampel yang layak untuk dianalisis dan menentukan solusi yang tepat untuk menyelamatkan kita berdasarkan data yang ada!"
Humor Statistik: Dilema Mahasiswa Statistika
Seorang mahasiswa dipanggil seorang dosen statistik karena tidak pernah mengikuti mata kuliahnya. Sang dosen berusaha untuk bersikap sabar dan dengan nada ramah menanyakan alasan mahasiswa tersebut.

Mahasiswa: Saya tidak masuk karena materi dan gaya penyampaian Bapak membosankan, sehingga membuat saya mengantuk.

Dosen: (berusaha untuk tetap sabar). Lalu mengapa Saudara tidak datang dan tidur saja? Sekedar memenuhi persyaratan kehadiran.

Mahasiswa: Suara Bapak sangat keras, sehingga membuat saya tidak bisa tidur!

Dosen: !@#$%$##@!@#$%&
Contoh Karikatur:








Sumber:
akuntansi.html



Selasa, 30 Oktober 2012

DIMENSI KEMISKINAN DAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN DI PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM




Nama Anggota :
·         DEWI LESTARI               (21211959)
·         FANNY OCTANIA ZUARI    (22211687)
·         MAILANY                     (24211255)

DIMENSI KEMISKINAN DAN KEBIJAKAN PENANGGULANGAN DI PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM

A.   PROBLEMATIKA KEMISKINAN DI ACEH
Akar permasalahan kemiskinan di Aceh :
·         Konflik yang berkepanjangan
·         Bencana Alam (tsunami)
·         Kebijakan yang tidak berorientasi pada pengurangan kesenjangan dan peningkatan kohesi social
·         Hambatan sosial budaya
·         Kurangnya dan tidak berjalannya “instrumen- instrumen” fiskal, sosial, ekonomi yang dapat mengurangi berbagai kesenjangan.

B.    PROFIL KEMISKINAN DI ACEH
Sebelum Tsunami
·         Jumlah Penduduk : 4.297.485 Jiwa
·         Angkatan Kerja : 2.538.189 Jiwa
·         Tingkat Pengangguran : 11,2% (dari Jumlah Penduduk)
·         Tingkat Pertumbuhan Ekonomi : 3,5% per Tahun
·         Struktur perekonomian didominasi oleh sektor pertanian
·         Jumlah penduduk miskin 1,7 juta jiwa atau 40,39 Persen
Sumber : Bappeda NAD

C.    PROFIL KEMISKINAN DI ACEH
Pasca Tsunami
·         Jumlah Penduduk 4.076.760 Jiwa
·         Pertumbuhan ekonomi turun 0,25 % pada tahun 2005
·         Tingkat pengangguran 11,2 %
·         Pertumbuhan penduduk sebesar 1,5 %
·         Persentase penduduk miskin 47,8 %
·         Sumber : Bappeda NAD

D.   PETA KEMISKINAN DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

 

rendah
 
tinggi
 
sedang
 
                           



E.    JUMLAH DAN PERSENTASE PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2005




F.    JUMLAH KEPALA KELUARGA MISKIN DI PROVINSI NANGROE ACEH DARUSSALAM TAHUN 2005



G.    FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

1.     penyebab individual, atau patologis, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari perilaku, pilihan, atau kemampuan dari si miskin. Sehingga mereka yang miskin sudah pasrah akan nasib mereka. Dan berpikir nasib mereka akan tetap sama meskipun mereka sudah berusaha dengan keras.

2.    penyebab keluarga, yang menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga. Faktor keluarga juga mempengaruhi kemiskinan. Keluarga yang kurang mendidik atau menerapkan disiplin menyebabkan anak mereka menjadi malas belajar dan berusaha.

3.    penyebab sub-budaya (subcultural), yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari, dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar. Factor sub-budaya juga mempengaruhi tingkat kemiskinan. Misal dalam suatu provinsi masyarakat berprofesi sebagai nelayan, sehinga anggota keluarga merekapun sudah dilatih dan diajarkan bagaimana cara menyelam dan menangkap ikan. Jadi secara turun-menurun masyarakat disuatu provinsi tersebut akan berprofesi sebagai nelayan sehingga masyarakat tidak mengalami perkembangan yang tidak begitu berarti.

4.    penyebab agensi, yang melihat kemiskinan sebagai akibat dari aksi orang lain, termasuk perang, pemerintah, dan ekonomi; factor agensi sangat mempengaruhi tingkat kemiskinan suatu provinsi. Khususnya factor pemerintah, ekonomi, dan perang. Misal saat perang, dibutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk membeli peralatan ataupun senjata. Selain itu dampak yang dihasilkan sesudah perangpun sangat merugikan. Korban berjatuhan yang mengakibatkan sumber daya manusia berkurang, rumah, gedung, kantor hancur sehingga menghambat aktifitas masyarakat yang secara langsung menghambat pertumbuhan maupun pertukaran uang dalam pasar ekonomi.

Berikut ini beberapa faktor kemiskinan menurut survey masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam :
 

H.   FAKTA – FAKTA KEMISKINAN DI NANGGROE ACEH DARUSSALAM

1.     Tingkat kemiskinan di Aceh sebelum tsunami, sebesar 28.4 persen dari jumlah penduduk pada tahun 2004, jauh lebih tinggi daripada tingkat kemiskinan nasional Indonesia sebesar 16,7 persen. Kemiskinan di Aceh meningkat pasca bencana tsunami mencapai 32,6 persen. Tingkat kemiskinan turun di bawah angka sebelum tsunami menjadi 26,5 persen pada tahun 2006, disebabkan adanya kegiatan rekonstruksi dan berakhirnya konflik.

2.    Peningkatan angka kemiskinan yang kecil setelah tsunami disertai dengan heterogenitas mendasar antar berbagai daerah di Aceh. Wilayah yang terkena dampak tsunami memang mengalami peningkatan angka kemiskinan, namun pada tahun 2006 angka ini kembali ke tingkat sebelum tsunami, atau bahkan lebih kecil. Kemampuan untuk memperlancar konsumsi melalui penggunaan tabungan jelas membantu keluarga-keluarga tertentu melalui masa transisi yang sulit, sama halnya dengan penerima bantuan bencana. Kemiskinan di wilayah konfl ik tetap tinggi selama periode ini namun juga mengalami penurunan yang signifi kan di tahun 2006.

3.    Jumlah penduduk rentan di Aceh amat tinggi, sehingga goncangan sekecil apapun dapat menyebabkan mereka jatuh miskin. Di sisi lain, banyak orang yang hidup hanya di bawah garis kemiskinan sehingga intervensi tepat sasaran atau pertumbuhan berbasis luas dapat dengan cepat mengurangi jumlah penduduk miskin.

4.    Kemiskinan di Aceh umumnya merupakan fenomena di pedesaan, dengan sekitar 30 persen keluarga dIwilayah pedesaan hidup di bawah garis kemiskinan dibandingkan dengan kurang dari 15 persen di wilayah perkotaan. Secara geografi s, wilayah yang terletak dekat Banda Aceh memiliki tingkat kemiskinan yang rendah, sementara daerah-daerah di wilayah tengah dan selatan Aceh menunjukkan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi. Rendahnya tingkat pendidikan serta pertanian sebagai kegiatan utama keluarga juga terkait secara positif dengan kemiskinan.

5.    Ada dua kelompok rentan di Aceh yang saling tumpang tindih namun sesungguhnya berbeda: kelompok yang ‘miskin secara struktural’ dan kelompok yang ‘terguncang’ oleh tsunami, yang kehilangan harta benda pribadi. Banyak dari kelompok ‘terguncang’ memiliki kapasitas produktif tertentu, misalnya tingkat pendidikan, yang tidak dimiliki oleh kelompok yang ‘miskin secara struktural’. Mengingat tipologi ini serta keterbatasan dana publik yang dapat digunakan untuk mengurangi kemiskinan menyebabkan Aceh saat ini harus memikirkan investasi publik yang akan memberikan hasil paling besar dalam upaya pengurangan kemiskinan tersebut. Kelompok ‘terguncang’ akan amat terbantu melalui upaya rehabilitasi aset yang hilang dan percepatan proses yang memungkinkan mereka mendapatkan penghasilan kembali. Membantu kelompok yang ‘miskin secara struktural’ memerlukan intervensi yang berbeda — yaitu intervensi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mereka untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi (misalnya tenaga kerja, aset fisik).

I.    CARA PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI NANGROE ACEH DARUSSALAM
·         Meningkatkan kesempatan kerja dan peluang usaha
·         Meningkatan partisipasi masyarakat untuk memberdayakan dan kemandirian dalam peningkatan kesejahteraan
·         Upaya-upaya pembangunan jangka panjang pada wilayah-wilayah termiskin di Aceh
·         Konsentrasi pada sumber daya di daerah-daerah yang terkena tsunami
·         peningkatan produktivitas sektor-sektor pertanian dan perikanan.
·         Pemerintah Aceh harus berinvestasi pada pemerintahan/PNS yang mengalokasikan sumber daya keuangan yang efisien serta penyediaan layanan umum yang berkualitas pasca tsunami.
·         Meningkatkan di bidang pendidikan
·         Menangani buruknya kualitas penyediaan layanan dan rendahnya alokasi sumber daya untuk operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana umum.
·         Mempercepatan pembangunan pasca gempa dan tsunami
·         Fokus pada pembangunan sarana-sarana baru pasca tsunami
·         Arah Pengentasan kemiskinan multi-dimensi ke depan
·         Kemiskinan harus ditangani dari berbagai dimensi; ekonomi, akhlak dan keilmuan
·         Upaya pembangunan harus berorientasi pada pembangunan manusia
·         Pengembangan skema-skema pengurangan dan pengentasan kemiskinan yang merujuk pada prinsip dari masyarakat, untuk masyarakat dan oleh masyarakat
·         Kelompok-kelompok sosial budaya kemasyarakatan mendorong peningkatan kemampuan dan pengayaan (enrichment) kemampuan masyarakat