Rabu, 21 Desember 2011
BISNIS INTERNASIONAL
BISNIS INTERNASIONAL
Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan antara Negara yang satu dengan Negara yang lain. Kita akan mempelajari tentang apa, bagaimana dan mengapa perlu dilakukan bisnis antar negara itu, serta hal-hal apa yang dapat mendorong dan menghambat berlangsungnya Bisnis Internasional itu.
1.      HAKIKAT BISNIS INTERNASIONAL
Seperti  tersebut diatas bahwa Bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis  yang dilakukan melewati batas – batas suatu Negara. Transaksi bisnis  seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi  bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering  disebut sebagai Bisnis Internasional (International Trade). Dilain pihak  transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam sutu Negara  dengan perusahaan lain atau individu di Negara lain disebut Pemasaran  Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional  inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional, meskipun  pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua  buah transaksi Bisnis Internasional yaitu :
A. Perdagangan Internasional
Dalam  hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar Negara itu  biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan  impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan  timbul “NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA” atau “BALANCE OF TRADE”. Suatu  Negara dapat memiliki Surplus Neraca Perdagangan atau Devisit Neraca  Perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan  dimana Negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar  dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari Negara partner  dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka  apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke Negara itu  akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke Negara partner dagangnya  tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar Negara  tersebut sering disebut sebagai “NERACA PEMBAYARAN” atau “BALANCE OF  PAYMENTS”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini  sering juga dikatakan bahwa Negara ini mengalami PERTAMBAHAN DEVISA  NEGARA. Sebaliknya apabila Negara itu mengalami devisit neraca  perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang  dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka  Negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan  menghadapi PENGURANGAN DEVISA NEGARA.
B. Pemasaran Internasional
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai Bisnis Internasional (International Busines) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan Negara lain, perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa. Transaksi bisnis internasional semacam ini dapat ditempuh dengan berbagai cara antara lain :
·         Licencing
·         Franchising
·         Management Contracting
·         Marketing in Home Country by Host Country
·         Joint Venturing
·         Multinational Coporation (MNC)
Semua  bentuk transaksi internasional tersebut diatas akan memerlukan  transaksi pembayaran yang sering disebut sebagai Fee. Dalam hal itu  Negara atau Home Country harus membayar sedangkan pengirim atau Host  Country akan memperoleh pembayaran fee tersebut.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
Pengertian perdagangan internasional dengan perusahaan internasional sering dikacaukan atau sering dianggap sama saja, akan tetapi seperti kita lihat dalam uraian diatas ternyata memang berbeda. Perbedaan utama terletak pada perlakuannya dimana perdagangan internasinol dilakukan oleh Negara sedangkan pemasaran internasional adalah merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Disamping itu pemasaran internasional menentukan kegiatan bisnis yang lebih aktif serta lebih progresif dari pada perdagangan internasional.
Tugas pemasaran internasional :
- Perusahaan yang akan melakukan pemasaran internasional harus melaksanakan tiga penanganan lingkungan berbeda yang simultan.
 - Sebagian lingkungan dapat dikontrol oleh perusahaan, namun sebagian lainnya hanya sedikit saja yang bisa dikontrol.
 - Lingkungan tersebut terdiri dari lingkungan perusahaan, lingkungan domestic, dan lingkungan asing.
 
2.      ALASAN MELAKSANAKAN BISNIS INTERNASIONAL
Suatu  Negara ataupun suatu perusahaan melakukan transaksi bisnis  internasional baik dalam bentuk perdagangan internasional pada umunya  memiliki beberapa pertimbangan ataupun alasan. Pertimbangan tersebut  meliputi beberapa alasan atau pertimbangan. Pertibangan tersebut  meliputi pertimbangan ekonomis, politis ataupun social budaya bahkan  tidak jarang atas dasar petimbangan militer. Bisnis internasional memang  tidak dapat dihindarkan karena sebenarnya tidak ada satu Negara pun  didunia yang dapat mencukupi seluruh kebutuhan negerinya dari  barang-barang atau produk yang dihasilkan oleh Negara itu sendiri. Tidak  ada suatu Negara pun yang dapat memenuhi 100% swasembada. Hal ini  disebabkan karena terjadinya penyebaran yang tidak merata dari sumber  daya baik dari sumber daya alam modal maupun sumber daya manusia.  Ketidakmeratanya sumber daya tersebut akan mengakibatkan adanya  keunggulan terstentu baik suatu Negara tertentu yang memiliki sumber  daya tertentu pula. Sebagai contoh Negara Australia yang memiliki  daratan yang sangat luas yang memiliki jumlah pendusuk yang sangat  sedikit., sebaliknya Negara Hong Kong yang memiliki daratan yang sangat  sempit tapi jumlah penduduknya yang sangat padat. Kesuburan tanah juga  tidak akan sama antara Negara yang satu dengan yang lain ada suatu  negeri yang cocok untuk tanaman tertentu sedangkan Negara yang lainnya  boleh dikatakan tidak mungkin untuk menanam tanaman yang sangat  dibutuhkan oleh manusia itu. Keadaan ini yang menentukan dilaksanakan  bisnis ataupun perdagangan internasional. Oleh karena itu, maka dapat  kita lihat beberapa alasan untuk melaksanakan bisnis internasional  antara lain berupa :
1.      Spesialisasi antar bangsa – bangsa
Dalam  hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta kelemahannya  itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan strategis untuk  memproduksikan suatu komoditi yang strategis yaitu :
- Memanfaatkan semaksimal mungkin kekuatan yang ternyata benar-benar paling unggul sehingga dapat menghasilkannya secara lebih efisien dan paling murah diantara Negara-negara yang lain.
 - Menitik beratkan pada komoditi yang memiliki kelemahan paling kecil diantara Negara-negara yang lain
 - Mengkonsentrasikan perhatiannya untuk memproduksikan atau menguasai komoditi yang memiliki kelemahan yang tertinggi bagi negerinya
 
Ketiga  strategi tersebut berkaitan erat dengan adanya dua buah konsep  keunggulan yang dimiliki oleh suatu Negara ketimbang Negara lain dalam  satu ataupun beberapa bidang tertentu, yaitu :
A.    Keunggulan absolute (absolute advantage)
Suatu  negara dapat dikatakan memiliki keunggulan absolut apabila negara itu  memegang monopoli dalam berproduksi dan perdagangan terhadap produk  tersebut. Hal ini akan dapat dicapai kalau tidak ada negara lain yang  dapat menghasilkan produk tersebut sehingga negara itu menjadi  satu-satunya negara penghasil yang pada umumnya disebabkan karena  kondisi alam yang dimilikinya, misalnya hasil tambang, perkebunan,  kehutanan, pertanian dan sebagainya. Disamping kondisi alam, keunggulan  absolut dapat pula diperoleh dari suatu negara yang mampu untuk  memproduksikan suatu komoditi yang paling murah di antara negara-negara  lainnya. Keunggulan semacam ini pada umumnya tidak akan dapat  berlangsung lama karena kemajuan teknologi akan dengan cepat mengatasi  cara produksi yang lebih efisien dan ongkos yang lebih murah.
Teori absolute advantage ini didasarkan kepada beberapa asumsi pokok antara lain:
a.       Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja saja.
b.      Kualitas barang yang diproduksi kedua negara sama.
c.       Pertukaran dilakukan secara barter atau tanpa uang.
d.      Biaya transpor ditiadakan.
B.     Keunggulan komperatif (comparative advantage)
Konsep  Keunggulan komparatif ini merupakan konsep yang lebih realistik dan  banyak terdapat dalam bisnis Internasional. Yaitu suatu keadaan di mana  suatu negara memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menawarkan  produk tersebut dibandingkan dengan negara lain. Kemampuan yang lebih  tinggi dalam menawarkan suatu produk itu dapat diwujudkan dalam berbagai  bentuk yaitu :
a.       Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.
b.      Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.
c.       Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.
d.      Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.
e.    Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya fasilitas latihan maupun transportasi. 
2.      Pertimbangan pengembangan bisnis
Perusahaan  yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis di dalam  negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan pasarnya ke luar  negeri. Hal ini akan menimbulkan beberapa pertimbangang yang mendorong  mengapa suatu perusahaan melaksanakan atau terjun ke bisnis  internasiional tersebut :
- Memanfaatkan kapasitas mesin yang masih menganggur yang dimiliki oleh suatu perusahaan
 - Produk tersebut di dalam negeri sudah mengalami tingkat kejenihan dan bahkan mungkin sudah mengalami tahapan penurunan (decline phase) sedangkan di luar negeri justru sedang berkembang (growth)
 - Persaingan yang terjadi di dalam negeri kadang justru lebih tajam katimbang persaingan terhadap produk tersebut di luar negeri
 - Mengembangkan pasar baru (ke luar negeri) merupakan tindakan yang lebih mudah ketimbang mengembangkan produk baru (di dalam negeri)
 - Potensi pasar internasional pada umumnya jauh lebih luas ketimbang pasar domestic
 
3.      TAHAP-TAHAP DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Perusahaan  yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau  melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang  tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan  mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut  secara kronologis adalah sebagai berikut :
1.      Ekspor Insidentil
2.      Ekspor Aktif
3.      Penjualan Lisensi
4.      Franchising
5.      Pemasaran di Luar Negeri
6.      Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
EKSPOR INSIDENTIL (INCIDENT At EXPORT)
Dalam  rangka untuk masuk ke dalam dunia bisnis Internasional suatu perusahaan  pada umumnya dimulai dari suatu keterlibatan yang paling awal yaitu  dengan melakukan ekspor insidentil. Dalam tahap awal ini pada umumnya  terjadi pada saat adanya kedatangan orang asing di negeri kita kemudian  dia membeli barang-barang dan kemudian kita harus mengirimkannya ke  negeri asing itu.
EKSPOR AKTIF (ACTIVE EXPORT)
Tahap  terdahulu itu kemudian dapat berkembang terus dan kemudian terjalinlah  hubungan bisnis yang rutin dan kontinyu dan bahkan transaksi tersebut  makin lama akan semakin aktif. Keaktifan hubungan transaksi bisnis  tersebut ditandai pada umumnya dengan semakin berkembangnya jumlah  maupun jenis komoditi perdagangan Internasional tersebut. Dalam tahap  aktif ini perusahaan negeri sendiri mulai aktif untuk melaksanakan  manajemen atas transaksi itu. Tidak seperti tahap awal di mana pengusaha  hanya bertindak pasif. Oleh karena itu dalam tahap ini sering pula  disebut sebagai tahap “ekspor aktif”, sedangkan tahap pertama tadi  disebut tahap pembelian atau “Purchasing”.
PENJUAlAN LISENSI (LICENSING)
Tahap  berikutnya adalah tahap penjualan Iisensi. Dalam tahap ini Negara  pendatang menjual lisensi atau merek dari produknya kepada negara  penerima. Dalam tahap yang dijual adalah hanya merek atau lisensinya  saja, sehingga negara penerima dapat melakukan manajemen yang cukup luas  terhadap pemasaran maupun proses produksinya termasuk bahan baku serta  peralatannya. Untuk keperluan pemakaian lisensi tersebut maka perusahaan  dan negara penerima harus membayar fee atas lisensi itu kepada  perusahaan asing tersebut.
FRANCHISING
Tahap  berikutnya merupakan tahap yang lebih aktif lagi yaitu perusahaan di  suatu negara menjual tidak hanya lisensi atau merek dagangnya saja akan  tetapi lengkap dengan segala atributnya termasuk peralatan, proses  produksi, resep-resep campuran proses produksinya, pengendalian mutunya,  pengawasan mutu bahan baku maupun barang jadinya, serta bentuk  pelayanannya. Cara ini sering dikenal sebagai bentuk “Franchising”.  Dalam hal bentuk Franchise ini maka perusahaan yang menerima disebut  sebagai “Franchisee” sedangkan perusahaan pemberi disebut sebagai  “Franchisor”. Bentuk ini pada umumnya berhasil bagi jenis usaha tertentu  misalnya makanan, restoran, supermarket, fitness centre dan sebagainya.
Beberapa  contoh kongkrit dari bentuk ini adalah KFC (Kentucky Fried Chiken), Mc  Donalds, California Fried Chiken dan sebagainya. Bentuk ini pada saat  ini berkembang tidak saja antarnegara akan tetapi saat ini juga terdapat  bentuk-bentuk franchise yang terjadi di dalam suatu negara itu sendiri.
Sebagai contoh untuk Indonesia adaIah Es Teler 77, Ayam Goreng NY. Suharti, Hero Supermarket dan lain sebagainya. Bentuk Franchise yang pada saat ini populer di negeri kita dan juga di negara lain dan banyak dilaksanakan di dalam negeri sendiri antar perusahaan domestik ini memiliki beberapa kebaikan yang antara lain :
a.       Manajemen sistem yang sudah teruji.
b.      Memiliki nama yang sudah terkenal.
c.       Performance record yang sudah mapan untuk alat penilaian.
Sebaliknya bentuk ini juga memiliki kejelekan yaitu :
a.       Biaya tinggi untuk menrlapatkan Franchise
b.      Keputusan bisnis akan dibatasi oleh Francilisor
c.       Sangat  dipengaruhi oleh kegagalan dari bentuk Franchise lain. Apabila terdapat  kegagalan yang satu akan timbul anggapan bahwa bentuk franchise yang  lain pun jelek juga.
PEMASARAN DI LUAR NEGERI
Tahap  berikutnya adalah bentuk Pemasaran di Luar negeri. Bentuk ini akan  memerlukan intensitas manajemen serta keterlibatan yang lebih tinggi  karena perusahaan pendatang (Host Country) haruslah betul-betul secara  aktif dan mandiri untuk melakukan manajemen pemasaran bagi produknya itu  di negeri asing (Home Country). Lain dengan tahap-tahap sebelumnya maka  manajemen pemasaran masih tetap berada dalam tanggung jawab dari  perusahaan di negara penerima. Dalam hal itu maka perusahaan itu akan  mengetahui lebih pasti tentang perilaku konsumennya yang tidak lain dan  tidak asing baginya karena mereka adalah juga orang-orang setempat atau  penduduk setempat pula. Lain halnya dalam tahap ini maka pengusaha  pendatang yang nota bene adalah orang asing harus mampu untuk mengetahui  perilaku serta kebiasaan yang ada di negeri penerima itu sehingga dapat  dilakukan program-program pemasaran yang efektif. Tahap ini sering pula  disebut sebagai tahap “Pemasaran Aktif” atau “Active Marketing”.
PRODUKSI DAN PEMASARAN DI LUAR NEGERI (Total International Business)
Tahap  yang terakhir adalah tahap yang paling intensif dalam melibatkan diri  pada bisnis internasional yaitu tahap “Produksi dan Pemasaran di Luar  Negeri”. Tahap ini juga disebut sebagai “Total International Business”.  Bentuk inilah yang menimbulkan MNC (Multy National Corporation) yaitu  Perusahaan Multi Nasional. Dalam tahap ini perusahaan asing datang dan  mendirikan perusahaan di negeri asing itu lengkap dengan segala  modalnya, Ialu melakukan proses produksi di negeri itu, kemudian menjuaI  hasil produksinya itu di negeri itu juga dan bahkan mungkin lalu  dijualnya ke negara asing lagi sebagai ekspor dari negeri penerima  tersebut. Bentuk ini memiliki unsur positif bagi negara yang sedang  berkembang karena dalam bentuk ini negara penerima tidak perlu  menyediakan modal yang sangat banyak untuk mendirikan pabrik tersebut  yang pada umumnya negara berkembang masih miskin dana untuk pembangunan  bangsanya.
Suatu  negara yang ingin melindungi salah satu cabang industrinya di dalam  negeri akan selalu mengenakan tarif bea masuk yang tinggi terhadap  masuknya barang-barang hasil industri yang bersangkutan dari negara  asing ke negerinya itu. Hal ini wajar karena apabila tidak maka impor  barang hasil industri dari negara asing itu akan menyaingi dan kemudian  mematikan cabang industri tersebut di dalam negerinya sendiri. Tarif bea  masuk tersebut akan diberlakukan sedemikian rupa tingginya sehingga  menjadikan harga jual barang-barang yang diimpor itu nanti akan lebih  tinggi daripada harga barang tersebut yang dibuat oleh industri di dalam  negerinya sendiri itu.
Hambatan  perdagangan adalah antara lain berupa pemilihan partner dagang dari  suatu negara tertentu saja yang biasanya partner tersebut dipilih atas  dasar pertimbangan baik ekonomis maupun nonekonomis. Dalam hal ini  misalnya saja hanya dari negara-negara yang serumpun ataupun yang  menjadi kelompok ekonomi tertentu seperti MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa  atau Europian Economic Community), begitu pula ASEAN yang pada saat ini  membentuk AFTA (Asean’s Free Trade Area). Selain itu negaia-negara di  Amerika Utara dan Kanada juga membentuk blok perdagangan seperti itu  yang disebutnya sebagai NAFTA (North American Free Trade Agreement) dan  sebagainya. Lebih dari itu bahkan seringkali proteksi macam ini  dilakukan atas dasar pertimbangan militer yaitu hanya negara-negara yang  tergabung dalam suatu pakta pertahanan militer tertentu saja.
Suatu  cara lain yang sering dipergunakan oleh suatu negara untuk membatasi  impor suatu komoditi tertentu adalah dengan menetapkan “Quota Impor”.  Dalam hal ini negara tersebut menentukan bahwa untuk komoditi tertentu  hanya dapat diimpor sampai dengan jumlah tertentu saja dan tidak  diperkenankan melebihi jumlah quota yang telah ditentukan. Oleh sebab  itulah maka bagi Indonesia yang ingin melebarkan jalur perdagangan  internasionalnya selalu mencari negara-negara lain yang tidak mengenakan  quota terhadap barang dagangan kita. Negara yang tidak menetapkan quota  lalu disebut sebagai “Negara nonquota”.
Cara  lain lagi yang terasa sangat keras adalah dengan melakukan “embargo”.  Dengan cara demikian maka negara tersebut melarang masuknya semua  komoditi yang datang dari suatu negara tertentu yang dikenakan embargo  tersebut. Sebagai contoh negara Irak setelah kalah perang dalam perang  teluk dan tidak mau mematuhi ketentuan PBB untuk memusnahkan senjata  nuklirnya lalu dikenai sanksi embargo oleh semua negara di seluruh  dunia. Dengan embargo itu maka Irak mengalami penderitaan ekonomi yang  akhirnya lalu memenuhi tuntutan PBB dan kemudian berhasil mengendorkan  embargo tersebut.
Masih  ada satu bentuk lain lagi bagi suatu negara untuk membatasi Impor dari  negara lain yaitu dengan cara yang sering disebut sebagai “Exchange  Control” atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai “Imbal  Beli”. Dengan cara ini maka setiap negara yang akan menjual barangnya ke  suatu negara maka dia harus juga membeli komoditi dari negara tersebut.  Dengan cara ini maka apabila negara itu tidak membeli komoditi imbalan  maka transaksi Impor itu pun akan gagal.
4.      HAMBATAN DALAM MEMASUKI BISNIS INTERNASIONAL
Melaksanakan  bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan  ketimbang di pasar domestic. Negara lain tentu saja akan memiliki  berbagai kepentingan yang sering kai menghambat terlaksannya transaksi  bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya Negara lain  tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka  terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1.      Batasan perdagangan dan tariff bea masuk
2.      Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3.      Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4.      Hambatan operasional
BATASAN PERDAGANGAN dan TARIF BEA MASUK
Perdagangan  pembatasan batas perdagangan dunia, mengurangi efisiensi ekonomi,  mengurangi total produksi dan kesempatan kerja, menaikkan harga, dan  mendorong pembalasan. Mereka bermanfaat bagi beberapa perusahaan  domestik dan pekerja mereka dengan mengorbankan perusahaan asing dan  pekerja, dan konsumen domestik. Sementara subsidi beberapa keuntungan  perusahaan domestik dan pekerja dalam industri ekspor, mengurangi tarif  ekspor. Tarif pergeseran sumber daya dan produksi dari lebih efektif  untuk produsen kurang efektif. Argumen yang digunakan untuk mendukung  pembatasan perdagangan termasuk argumen industri bayi dan keamanan  nasional atau argumen industri strategis.
Tarif,  pajak impor, menaikkan harga barang impor, yang meningkatkan permintaan  dan harga untuk barang yang sama yang diproduksi oleh pemasok dalam  negeri. Pendapatan dari tarif dikumpulkan oleh pemerintah dalam negeri.
PERBEDAAN BAHASA, SOSIAL BUDAYA / KULTURAL
Perbedaan  dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis  Internasional, hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat  komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa  komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung  dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang  berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun  demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus  diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu  bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja (letterlijk)  dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang  atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif  bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang  memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama “Chevrolet’s Nova”,  pada hal di negara Spanyol kata “No Va” berarti “tidak dapat berjalan”.  Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di  negara Spanyol tersebut.
Perbedaan  kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula  dalam melakukan bisnis Internasional. Misalnya saja pemberian warna  terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna  tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain  dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan  juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk  tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket, sehingga hal ini  membawa konsekuensi bahwa barang-barang yang berupa alat-alat kosmetik  pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita, sebab tidak  akan didekati oleh pembeli pria.
HAMBATAN POLITIK, HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN
Hubungan  politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain  juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara  tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap  komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.
Ketentuan  Hukum ataupun Perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga  membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara  Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi.
Lebih  dan itu undang-undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi  berlangsungnya bisnis Internasional, misalnya Indonesia melarang ekspor  kulit mentah ataupun setengah jadi, begitu pula rotan mentah dan  setengah jadi dan sebagainya.
HAMBATAN OPERASIONAL
Hambatan  perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah  operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang  diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain.  Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua  negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal  ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi  kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya  biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya  hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal, maka  kembalinya kapal tersebut dati negara tujuan itu akan menjadi kosong.  Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi  keselamatan kapal itu sendiri.
5.      PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Perusahaan  multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan  kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan  operasinya di beberapa Negara. Perusahaan macam ini sering disebut  Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi  yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu  Negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh  dari Negara lain. Setiap Negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh  tindakan yang dilakukan oleh Negara lain. Hal ini bisa terjadi karena  pada saat ini kita berada dalam abad komunikasi, sehingga dengan cara  yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat  mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap Negara di manapun di  dunia ini.
Dari  keadaan itu maka seolah-olah tidak ada lagi batas-batas antara negara  yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari-hari menjadi lebih  bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa  permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini  mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau  untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang  satu dengan negara lain. Kebutuhan akan sabun mandi, sabun cuci,  alat-alat tulis, alat-alat kantor, pakaian, juga perabot rumah tangga  dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia  dengan Filipina, Jepang, Korea, Arab atupun di Eropa dan Amerika.
Kecenderungan  untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi  secara Internasional Perusahaan yang demikian akan mencoba untuk  mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang-barang tersebut yang  paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh penjuru dunia sehingga  akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi.  Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor-impor antar negara  mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di  negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun  pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan cara itu maka problem  pembatasan ekspor-impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak  contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja: Coca Cola, Colgate,  Johnson & Johnson, IBM, General Electric, Mitzubishi Electric,  Toyota, Philips dari negeri Belanda, Nestle dari Switzerland, Unilever  dari Belanda dan lnggris, Bayer dati Jerman, Basf juga dari Jerman, Ciba  dari Switzerland dan sebagainya.
Sumber:   http://www.google.co.id/#hl=id&biw=1015&bih=391&q=hakikat+bisnis+internasional&aq=f&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai=&fp=74e71d12c4787bb7
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU  BISNIS
Tanggung  jawab Sosial  adalah suatu konsep bahwa organisasi, khususnya (namun  bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap  konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam  segala aspek operasional perusahaan.
CSR  berhubungan erat dengan “pembangunan berkelanjutan”, di mana ada  argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus  mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan,  misalnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan  konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka  panjang.
1.      BENTURAN DENGAN KEPENTINGAN MASYARAKAT
Proses  produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan  perusahaan ). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan ( besar,  menengah dengan perusahaan ). Benturan ini terjadi kerap kali karena  perusahaan menimbulkan masalah-masalah yang terjadi saat proses  produksi.
Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab social
Dalam  menunaikan tanggung jawab social, perusahaan dituntut untuk  mengindahkan etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika  bisnis :
1.     Dorongan  dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi  kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi  perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha
2.      Dorongan  dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanism pebisnis yang melibatkan  rasa,karsa,karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik  dan jujur. Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan industrial  pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya  merupakan contoh penerapan manejemen yang berorientasi hubungan  kemanusian.
2.      DORONGAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Klasifikasi masalah social yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab social pada sebuah bisnis sebagai berikut :
1.      Penerapan manajemen orientasi kemanusian
Kegiatan  intern yang muncul bersifat sangat kaku,keras, zakeliyl ( saklek ) ,  birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan  yang berbelit-berbelit sering menyebabkan tekanan batin bagi para  pebisnis maupun pahak lain yang berhubungan kurang manusiawi pun kerap  terjadi antara perusahaan dengan pihak luar (pelanggan,masyarakat umum)
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
Penerapan  akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara  pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci, manfaat tersebut adalah :
- Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
 - Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
 - Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
 - Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
 - Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
 
2.      Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan
Ekologi,  yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam  lingkunganya banyak dipengaruhui oleh proses produksi. Sebagai contoh  maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industry perkayuan.  Perburuan kulit ular yang diperuntukan industry kerajinan kulit.  Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang  merusak alam sekitar. Sehingga akan timbul tanggung jawab perusahaan  kepada kelestarian lingkungan.
3.      Penghematan energy
Pengurasan  secara besar-besaran energy yang berasal dari sumber daya alam yang  tidak dapat diperbaharui seperti minyak,batubara dan gas telah banyak  terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui  telah mendorong dilaksanakanya proses efisiensi serta mencari pengganti  sumber daya tersebut. Yang dapat disebut dengan sumber energy  alternative diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya,nuklir,angin,air  serta laut.
4.      Partisipasi pembamgunan bangsa
Kesadaran  masyarat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan.  Karena dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah  menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan  tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab sosial pada  lingkungan sekitar perusahaan beroperasi.
5.      Gerakan konsumerisme
Awal  perkembangannya tahun 1960an di Negara barat yang berhasil  memberlakukan undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam  aspek,mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa sampai  pemberian izin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah  tangga.sehingga konsumen merasa terlindungi dan konsumen akan semakin  percaya pada produk – produk yang beredar di sekitarnya
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
- Memperoleh perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya.
 - Pelaksanaan strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
 - Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
 - Pelayanan purna jual yang lebih baik.
 - Berjalannya proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan konsumen daripada promosi semata.
 
3.      ETIKA BISNIS
Merupakan  penerapan secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang  timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam  melaksakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
A.    Hubungan antara bisnis dengan kosumen
Merupakan  hibungan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak  ditemui.biasanya mengenai kualitas suatu produk yang diperdagangkan  seperti kualitas produk, kemasan cara promosi, dan layanan purna jual.
B.     Hubungan dengan karyawan
Bentuk  hubungan ini meliputi : penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training  ), promosi, transfer, demosi maupun pemberhenti ( termination ). Dimana  semua bentuk hubungan tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.
C.     Hubungan antara bisnis
Pemberian  informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan  kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun distributornya.
D.    Hubungan dengan investor
Pemberian  informasi yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan  bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan  yang keliru.
E.     Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan  dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan  hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan  keuangan. Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan penerapan dan  pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika  bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder  yang berlawan dengan konsep stockholder.
4.      BENTUK-BENTUK TANGGUNG JAWABSOSIAL SUATU BISNIS
Penjabaran  dari kepedulian social dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung  jawab social bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat behwa semakin  tinggi tingkat kepedulian social suatu bisnis maka semakin mengingkat  pula pelaksanaan praktek bisnis etika dalam masyarakat.beberapa bentuk  pelaksanaan tanggung jawab social yang dapat kita temui di Indonesia  adalah :
A.    Pelaksanaan hubungan industrial pancasila ( HIP )
Kesepakatan  Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak  dijalankan pengusahan dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku.  Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak  karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.
B.     Analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL )
Penangan limbah industry sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi lingkungan
C.    Penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 )
Penekanan  pada factor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang  berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,masker pelindung  maupun pakaian khusus lainya.
D.    Perkebunan inti rakyat ( PIR )
System  perkebunan yang melibatkan besar milik Negara dan kecil milik  masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak  perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di  sekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
E.     System bapak angkat dan anak-anak angkat
System  ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat penguysaha  kecil/menengah mitra kerja yang harus mereka bina terkadang hal ini  menyebabkan masalah kepada pengusaha oleh karena itu dibutuhkan  kesadaran yinggi dalam pelaksannanya.
*. Tanggung jawab social ( social responsibility )
Etika  mempengaruhi prilaku di lingkungan, kerja maupun suatu usaha bisnis  untuk menyeimbangkan komitmenya terhadap kelompok dan individu dalam  lingkunganya contohnya : bertanggung jawab terhadap investor, untuk  memaximalkan profit, karyawan, konsumen dan bisnis lain.
TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
1.    KEUANGAN PERUSAHAAN
Pengertian Perusahaan Keuangan
Perusahaan  Keuangan merupakan lembaga yang melaksanakan fungsi utama menyalurkan  dana dari yang surplus/ berlebih kepada mereka yang kekurangan dana.  Adapun jenis-jenis perusahaan keuangan adalah sebagai berikut:
- Bank Komersial (Commercial Banks) : lembaga simpanan yang memiliki asset utama berupa pinjaman dan kewajiban utama lain yaitu tabungan (deposits).
 - Thrifts : lembaga simpanan dalam bentuk tabungan atau pinjaman, savings banks dan credit unions.
 - Perusahaan asuransi : lembaga keuangan yang menjaga individu dan perusahaan (policy holders) dari even/kejadian yang buruk.
 - Perusahaan sekuritas dan bank investasi : lembaga keuangan yang menjamin sekuritas dan terlibat dalam kegiatan sehubungan seperti broker surat berharga, jual beli surat berharga, dan menghasilkan pasar dimana surat berharga diperdagangkan.
 - Perusahaan Pembiayaan (Finance companies) : Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis.
 - Reksa dana (Mutual Funds) : lembaga keuangan yang menawarkan rencana simpanan dimana dana milik partisipan mengakumulasi tabungan selama tahun bekerja mereka sebelum diambil selama tahun penisun mereka.
 
Keuangan Perusahaan di bagi menjadi 3 :
1.      Ivestasi
Ivestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Motif :
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
- Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
 - Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
 - Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
 - Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
 
2.      Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari  saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka  waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah  yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki  secara proporsional.
3.      Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
Kebangkrutan telah dicatat di Perjanjian Lama dan Timur Jauh.
2.    ESTIMASI PENJUALAN
Estimasi  penjualan untuk bisnis Anda didasarkan pada penilaian Anda: keuntungan  dari produk atau layanan, pelanggan, ukuran pasar Anda, dan pesaing  Anda. Ini harus mencakup penjualan dalam unit dan Rupee untuk tahun  berikutnya tiga, dengan tahun pertama dipecah oleh kuartal kalau itu  sesuai untuk industri Anda. Angka-angka ini akan sangat penting untuk  dokumen keuangan lain yang Anda hadir nanti dalam rencana.
Gunakan  ringkasan satu-ayat untuk membenarkan proyeksi anda. Pastikan untuk  menggunakan pernyataan ringkas tentang apa set terpisah produk atau jasa  dari perusahaan lain di pasar. Sertakan diskusi singkat dari setiap  komitmen pelanggan. Juga menyatakan mengapa anda membayangkan basis  pelanggan Anda tumbuh, dan menunjukkan bagaimana Anda akan mengumpulkan  bisnis ini.
 Tips  |   
 3.      ESTIMASI PRODUKSI adalah  penentuan yang akurat untuk   menentukan strategi pemasaran yang lebih  efisien bahwa salah satu dari mereka   menggunakan Alat Estimasi  Produksi (AEP). Penelitian ini bertujuan untuk   menentukan efektivitas  tertinggi AEP.  AEP  tes yang dilakukan terhadap efektivitas dua   model pengukuran  modifikasi AEP 40 cm x 40 cm dan 50 cm x 50 cm dengan dua   cara  mengukur, yang pertama adalah di 4 titik pengukuran (4 kuadran kanopi    tanaman) dan yang kedua adalah dalam 6 poin pengukuran (6 kuadran kanopi    tanaman). Sampel sebanyak 30 pohon jeruk produktif, dihitung  kepadatan   buah dalam AEP untuk kemudian berkorelasi dengan jumlah buah  per pohon. Hasilnya  menunjukkan bahwa yang paling efektif   adalah AEP AEP berukuran 50 cm x  50 cm dengan 4 kuadran titik   pengukuran. Hal ini didasarkan pada  Standard Error Estimasi koefisien   terendah dan tertinggi 38,85  korelasi 0,732 dengan model regresi linier Y =   14,69 + 13.31X.  4.    ESTIMASI PEMBELIAN BAHAN   LANGSUNG adalah    pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem  online.   estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun  pembeli. karena   penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara  sistem online, dan si   pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan  menghematkan. karena    pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi  ke   sana. cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih  barang mana   yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang  sudah   tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak  penjual   dapat memperolehkan keuntungan. 5.      ESTIMASI PEMAKAIAN BAHAN LANGSUNG adalah    barang yang bisa langsung di gunakan tanpa memerlukan proses terlebih  dahulu,   atau barang yang sudah di beli bisa langsung di pakai atau di  gunakan. sebagai   contoh :  pakaian,   mobil, makanan ataupun minuman, dll. barang-barang   itu bisa langsung di pakai tanpa di proses lagi seperti barang yang lain. 6.      UPAH LANGSUNG upah langsung adalah upah yang di berikan atasan atau manajer tanpa atau lewat perantara, upah ini di berikan langsung kepada orangnya langsung ataua kepada karyawan itu sendiri. tidak di lakukan dengan sistem kartu kredit. 7.      ESTIMASI BEBAN FABRIKASE adalah   estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi, 8.      ESTIMASI HARGA POKOK PENJUALAN adalah    harga yang sudah mutlak atau harga pokok barang yang di jual tanpa  bisa   mengalami perubahan, harga ini sudah mutlak di berikan  oleh sie  penjual   untuk sie pembeli agar tidak terjadi negoisasi dalam penjualan  barang ini. 9.      ESTIMASI BEBAN PENJUALAN Adalah    beban sie penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat  perusahaan   atau sie penjual oeleh pihak-pihak tertentu. misalkan   beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi   beban. 10.   ESTIMASI BEBAN ADMINISTRASI Beban    administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat    ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor    pekerjaan sementara. Penyebab utama dari   ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah: 
 11.   ESTIMASI LABA RUGI adalah    laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau  kerugian. di   mana semua laporan keuangan di tunjukan pada estimasi  ini, karena dengan   estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah  perusahaan ini mendapatkan   keuntungan atau laba ataupun memperoleh  kerugian. 12.   ESTIMASI KAS adalah    laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh  perusahaan   itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui  berapa jumlah uang   atau kas yang ada. apakah   perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan   memeproleh penurunan kas. Sumber   : http://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Keuangan_perusahaan                http://nepal.smetoolkit.org/nepal/en/content/en/804/Estimated-Sale  | 
Langganan:
Komentar (Atom)
